Wahdah Islamiyah Majene Salurkan Bantuan Korban Banjir Salutambung

Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah Majene foto bersama setelah menyalurkan bantuan korban banjir di Kecamatan Salutambung, Rabu (30/11/2022).

MAJENE – Pasca Banjir bandang yang menerjang Dusun Sambalagia dan Dusun Tatibajo Desa Salutambung Kecamatan Ulumanda menyebabkan belasan rumah hanyut dan puluhan rusak berat.

Peristiwa banjir bandang akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat 18 November 2022 lalu itu, saat ini ratusan jiwa pengungsi yang selama ini bertahan di tenda pengungsian di Puskesmas Salutambung kini telah dipindahkan ke Rumah Sakit Pratama Salutambung.

Pemindahan para pengungsi, demi kenyamanan dan keamanan pengungsi juga berdasarkan penetapan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Majene tentang masa tanggap darurat selama 14 hari pasca banjir bandang, dan masa tanggap darurat akan berakhir pada 2 Desember 2022.

Keberadaan ratusan warga pengungsi ini, sejumlah bantuan datang dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dan seluruh elemen masyarakat.

Seperti Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah Majene dengan menerjunkan personel Wahdah Inspirasi Zakat Majene dan Relawan Wahdah Peduli, untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi.

“Bantuan ini berupa barang dan uang tunai dari Wahdah Islamiyah Majene yang tentunya diharapkan meringankan beban para korban,” Muhammad Saddang Ketua DPD Wahdah Islamiyah Majene, Rabu (30/11/2022).

Ia mengatakan, Wahdah Islamiyah sebagai salah satu ormas Islam yang eksis di Majene dan sangat peduli dengan kehidupan sosial masyarakat khususnya warga yang terdampak bencana.

“Bencana yang menimpa saudara kita adalah momen untuk saling berbagi dan saling peduli,” urainya.

Seorang warga pengungsi dari Dusun Sambalagia atas nama Usman mengaku, belum berani kembali ke rumah karena masih trauma. “Apalagi akses jalan menuju ke kampung masih terputus, bahkan beberapa jembatan roboh,” terangnya.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir akibat air sungai meluap, namun sampai saat ini, jalan belum normal bahkan kondisi rumah juga sudah tidak layak huni. “Dusun Sambalagia sangat jauh dari Desa Salutambung, dan butuh waktu sejam menunggangi roda dua melalui jalur ekstrem,” sebutnya.

BACA JUGA:  Tiga Anggota DPRD Mateng Resmi di PAW

Ia mengungkapkan, sejak hari pertama pengungsi korban banjir bandang, langsung mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah.

“Bupati Majene juga langsung ke lokasi pengungsian untuk menjenguk warga dan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan para relawan. Bahkan Sekda Provinsi Sulbar dan beberapa pejabat  juga mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban banjir bandang,” akunya. (sr)

Komentar