KH Wahyun Mawardi: Amal Usaha Muhammadiyah Harus Dikelola dengan Manajemen Terbaik


MAMUJU – Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) melaksanakan

Rapat Kerja untuk Tahun Akademik 2024/2025, dirangkaikan dengan pengajian bulanan.

Khusus acara pengajian yang berlangsung di Kampus II Unimaju, Rabu 16 Oktober 2004 dilaksanakan oleh Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al Islam Kemuhammadiyahan (LPP-AIK) Unimaju.

Pimpinan, Pengelola, Civitas Akademika dan Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju serta ortom muhammadiyah, hadir dalam rapat kerja tersebut.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar Dr. KH Wahyun Mawardi, M.Pd dalam pengajian tersebut membawakan materi “Penguatan akreditasi Prodi Institusi, tata kelola Sumber Daya Manusi menuju Good University”.

Menurut Wahyun Mawardi, perguruan tinggi di Indonesia termasuk Peguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (PTMA) dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat.

Untuk itu, kata dia, PTMA termasuk Unimaju harus selalu dibenahi dan disiapkan sebagai perguruan tinggi yang siap berkompetisi.

Menurutnya, persaingan yang sangat terasa saat ini adalah terjadinya perebutan untuk merekrut calon mahasiswa. Baik antar perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri, maupun antar sesama perguruan tinggi swasta.

Sementara lanjutnya, berbagai produk pelayanan yang sama sama bisa ditiru.

“Hanya perguruan tinggi yang memiliki keunggulan yang mampu bertahan,” tegasnya.

Wahyun Mawardi mengingatkan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PTMA termasuk Unimaju harus menjadi Centre of Exellence. Perguruan Tinggi yang menjadi pusat keunggulan.

Unimaju juga harus menjadi Driving Force. Perguruan Tinggi yang mempunyai kekuatan pendorong. Seperti dalam bentuk dakwah dan amal usaha.

Wahyun Mawardi juga menekankan pentingnya Tata Kelola AUM.

Menurutnya, AUM harus dikelola secara profesional dengan manajemen yang baik.

Pengelolaan AUM juga harus dilaksanakan dengan kejujuran dan sepenuh hati. Pengelola harus bekerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan. (***)

BACA JUGA:  Pemerintah Targetkan 60 Persen Produksi Alat Kesehatan Gunakan Komponen Lokal

Komentar