Kampanye Nasional Gerakan Literasi Zakat dan wakaf


Wabup Harap Partisipasi dan Dukungan Seluruh Elemen

 

MAJENE – Zakat dalam segi istilah adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan dari orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.

Zakat salah satu rukun Islam yang juga mempunyai keutamaan dan keistimewaan tersendiri dan memiliki potensi besar untuk membantu perekonomian umat.

Hal ini, dituturkan Wakil Bupati Majene Arismunandar sebelum membuka acara Kampanye Nasional Gerakan Literasi Zakat dan Wakaf yang diselenggarakan Kantor Kemenag Kabupaten Majene di Dusun Bonde-bonde Desa Bonde Utara Kecamatan Pamboang, Kamis (09/06/2022).

“Kita ketahui, bahwa zakat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam, dan telah ditetapkan dalam Alqur’an. Zakat tidak hanya berdemensi pada ibadah saja, tetapi juga pada sosial dan ekonomi umat,” ujarnya.

Diutarakan, dari dimensi sosial dan ekonomi sangat penting dikembangkan secara luas, yang tentunya zakat diharapkan mampu mengatasi problem kemiskinan dan kesenjangan sosial.

“Pemerintah Kabupaten Majene telah melakukan berbagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui program pembangunan infrastruktur pendukung maupun peningkatan SDM dan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Sebagai umat Islam lanjutnya, diajarkan tidak hanya urusan yang berkaitan dengan ibadah formal, namun juga masalah sosial kemasyarakatan agar daerah bisa maju dan berkembang.

“Tentu perlu diperhatikan, karena tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun sangat diperlukan partisipasi, dukungan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat,” pintanya.

Arismunandar mengharapkan, kepada seluruh instansi dan badan usaha lainnya dapat menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya ke pihak Badan Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Majene. “Zakat yang disalurkan akan disalurkan kembali kepada mustahik yang membutuhkan,” terangnya.

Sementara, Ketua Panitia Kampanye Nasional Gerakan Literasi Zakat Wakaf Hj. Thalha melaunching aksi perubahan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Balai Diklat Keagamaan Makassar dengan tema “Optimalisasi Literasi Zakat Wakaf Menuju Majene yang Religius, Mandiri, Secara Ekonomi Melalui Pemberdayaan Zakat Wakaf (Sirannuang Para Ita).

“Kegiatan ini dilatar belakangi dari Upaya Optimalisasi Pengumpulan Dana Zakat dan Wakaf di Kabupaten Majene menuju Masyarakat Unggul, Mandiri dan Religius (UMR) yang tentunya berdasarkan Regulasi Kementerian Agama Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Majene,” ujarnya.

Hj. Thaha yang juga Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Majene mengatakan, melalui Gerakan Literasi Zakat dan Wakaf, pihak Penyelenggara Zakat Wakaf menyerahkan santunan biaya pendidikan kepada anak yang berprestasi diberikan biaya pendidikan yang bersumber dari zakat profesi ASN Kabupaten Majene dan Penyerahan Sertifikat Tanah Wakaf kepada Kecamatan Pamboang sebagai wilayah Pemberi Wakaf terbanyak di Kabupaten Majene dari Kepala KUA Kecamatan Pamboang H. Adi.

“Adapun Narasumber kegiatan Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar Dr. M. Dinar Faisal, Kepala Kantor Kemenag Majene H. Mustapa Tangngali, Ketua Baznas Majene KH. Abd. Majid Jalaluddin, Ketua BWI Majene Drs. H. Abdullah,” urainya.

Ia menjelaskan, untuk jumlah peserta sebanyak 175 orang se Majene, yaitu dari Kepala KUA, Kepala Desa Bonde Utara, Penyuluh Agama, UPZ, Amil, Nadzir serta masyarakat Desa Bonde Utara, mewakili Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar COAHC, Peserta Diklat Kepemimpinan Pengawas pada Balai Diklat Keagamaan Makassar Dr. Maulana. (shr)

Komentar