MAJENE – Jalan beton sekira panjang 400 meter dengan lebar 4 meter di Lingkungan Panggalo yang menghubungkan Lingkungan Salabose Kelurahan Pangaliali Kecamatan Banggae makin memprihatinkan.
Infrastruktur jalan itu, merupakan akses utama bagi warga setempat dan masyarakat pada umumnya. “Jalan ini sebagai alternatif bagi peziarah kubur Syekh Abdul Mannan (To Salamaq) dan juga peringatan Maulid di puncak Salabose,” terang Nadia warga setempat.
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi jalan makin memprihatinkan dan butuh sentuhan pemerintah untuk dibenahi, selain terdapat kerikil lepas, sepanjang jalan juga terdapat lubang berserta lumut sehingga ditengarai menjadi penyebab terjadinya kecelakaan terutama bagi pengendara roda dua.
Nadia berujar, jalan ini dikerjakan pada masa periode Kalma Katta dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah meski beberapa kali diusulkan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
“Tidak sedikit masayarakat yang rela berswadaya untuk menambal lubang-lubang yang ada di jalan sebagai upaya meminimalisir dampak bahaya tapi tidak bertahan lama. Sehingga kami membutuhkan sentuhan dari pemerintah agar jalan tersebut kembali layak untuk di lintasi,” pungkasnya.
Jumat (07/10/2022), Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengaku, akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Majene tentang usulan warga kedua lingkungan itu.
“Langkah pertama, tim PUPR Majene akan melakukan survei untuk rencana peningkatan jalan alternatif di Lingkungan Salabose-Panggalo, dan hasil survei akan melihat apakah diaspal atau direhab,” singkatnya. (shr)
Komentar