Rekonsiliasi Stunting Kabupaten Majene


Arismunandar: 2021 Mengalami Penurunan

MAJENE – Wakil Bupati Majene Arismunandar mengharapkan dapat menghasilkan sebuah rencana kerja untuk memudahkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam melakukan kegiatan sekaligus sebagai alat pemantauan di lapangan.

“Menurut hasil SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) Provinsi Sulbar, bahwa
prevalensi stunting 2021, masih di atas angka nasional sebesar 33,8 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional, yaitu 24,4 persen target penurunan stunting Sulbar,” urai Arismunandar saat menghadiri rekonsiliasi stunting tingkat Kabupaten Majene, di ruang pertemuan Villa Bogor Majene, Rabu (24/08/2022).

Ia merinci, upaya penurunan stunting  di Kabupaten Majene pada 2022 berada diangka I28,49 persen, selanjutnya 2023 menjadi 23,52 persen dan 2024 ditargetkan menjadi 18,61 persen. “Rekonsiliasi stunting ini di selenggarakan Perwakilan BKKBN Sulbar koordinasi Dinas PP-KB Majene dalam rangka mendiskusikan pembahasan kegiatan percepatan penurunan stunting dilingkup Kabupaten Majene,” jelasnya.

Diungkapkan, Provinsi Sulbar merupakan provinsi kedua tertinggi prevalensi stunting dari provinsi lainnya, dan merupakan salah satu wilayah prioritas penggarapan penurunan kasus stunting di Indonesia.

“Menurut hasil pendataan keluarga 2021, bahwa jumlah keluarga beresiko stunting Kabupaten Majene tercatat sekitar 14 persen dari total provinsi dan secara persentase mempengaruhi prevalensi stunting secara provinsi maupun nasional,” ungkapnya.

Dituturkan, evaluasi dan upaya lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene melakukan penurunan stunting pada 2021 telah mengalami penurunan. “Awalnya kita berada di posisi tingkat pertama dan kita sudah menurun pada peringkat kedua sesuai target kita di RPJMD dan target di RPJMD 2022 sekitar 27 persen, semoga stunting Kabupaten Majene semakin menurun,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Nuryamin menyampaikan apresiasi kepada Bupati Majene beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan upayanya sehinga pada Juni 2022 BKKBN berhasil meraih United Nations Population Award (UNPA) 2022 dan telah berhasil menyelenggarakan pelayanan akseptor dalam rangka Hari Peringatan Keluarga Nasional ke-29.

Ia juga mengucap terima kasih kepada Bupati beserta jajaran dan seluruh pihak di wilayah Kabupaten Majene atas komitmen dan kerjasama yang baik sehingga beberapa hal yang menjadi aspek penting dapat terealisasi dengan baik.

“Salah satu bentuk intervensi penurunan stunting 2021 telah melaunching suatu program, yaitu DASHAT dapur atasi stunting di kampung KB, yaitu pemberian makanan dan bergizi bagi keluarga beresiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal melalui produk, makanan dari kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan sebagaimana yang telah kami fasilitasi berupa Alat Teknologi Tingkat Guna (ATTG) dalam memotivasi kelompok UPPK meningkatkan produk kaya akan gizi untuk mengatasi stunting,” ujarnya.

Ia meminta, setiap unsur unik kerja, baik pusat, provinsi dan kabupaten serta kota di harapkan mampu merangkul mitra agar dapat memberikan manfaat atau donasi bantuan kepada anak-anak stunting di setiap wilayah.

“Program BAAS telah memberikan bantuan pada 9,603 anak berdasarkan data laporan capaian BAAS awal Agustus 2022, dan diharapkan setiap bulan, jumlah donasi maupun paket anak-anak stunting terus bertambah sehingga upaya ini semakin meningkatkan kontribusi terhadap percepatan penurunan stunting, karena merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber data manusia di masa depan yang menyongsong,” harapnya.

Hadir dalam rekonsiliasi upaya penurunan stunting Kabupaten Majene, Tim TPPS Desa, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama serta para undangan lainnya. (shr)

Komentar