Aksi Transisi Energi, Parade Motor dan Bus Listrik di Pertemuan ETWG G20

Bus berbahan bakar listrik buatan PT INKA yang akan digunakan untuk pertemuan Energy Transition Working Grup (ETWG) di Labuan Bajo.

JAKARTA – Bus listrik dioperasikan pada pertemuan Energy Transition Working Grup (ETWG) II di Labuan Bajo. Di acara itu, ESDM dan PLN juga menggelar parade motor listrik.

Acara pertemuan Energy Transition Working Grup (ETWG) II pada 23–26 Juni 2022 di Labuan Bajo dilengkapi dengan beroperasinya bus listrik E-Inobus medium selama perhelatan tersebut. Bus listrik tersebut merupakan bagian dari upaya PT INKA (Persero) berkolaborasi dengan Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto mengatakan, itu merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap pelaksanaan transisi energi sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan upaya mendukung ekosistem kendaraan listrik guna mempercepat tercapainya target carbon neutral pada 2060.

“Sebagaimana arahan dari Kementerian ESDM, yakni untuk bisa mencapai target Net Zero Emission pada 2060 perlu kolaborasi semua pihak. Salah satu program yang perlu didukung yaitu membangun ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB),” kata Bambang, Sabtu (25/6/2022).

Acara ETWG II ini merupakan lanjutan dari pembahasan di Yogyakarta. Delegasi dalam acara ETWG II ini berasal dari 20 negara anggota G20 dengan rincian 10 negara undangan, dan delapan organisasi internasional.

Sebagai pemimpin dari delegasi Indonesia adalah Yudo Dwinanda Priadi, selaku Ketua ETWG sekaligus Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM.

Agenda ETWG tahun ini bertujuan untuk mendapatkan kerangka kerja jangka panjang baru untuk sektor energi, dan mengirim sinyal yang meyakinkan ke pasar bahwa pembuat kebijakan G20 mengambil tindakan mendesak untuk memperkuat ekosistem dan dukungan guna mempercepat transisi energi bersih.

BACA JUGA:  Pemerintah Gencar Memberantas Judi Online

Bus listrik produksi PT INKA (Persero), E-Inobus sebelumnya pernah dipamerkan di area Candi Borobudur dalam rangka kegiatan showcase atau pameran Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Bus listrik ini merupakan hasil kerja sama antara PT INKA (Persero) dengan perusahaan asal Taiwan, Tron-E, sebuah pemasok komponen drive train dan baterai.

Memiliki panjang bodi sekitar delapan meter dan lebar dua meter, bus listrik E-Inobus ini mengandalkan bodi bus lower deck garapan karoseri asal Malang, Piala Mas. Dengan konfigurasi layaknya bus perkotaan atau Transjakarta, bus listrik ini mampu menampung hingga 16 penumpang.

PT INKA hanya menyebutkan kalau bus listrik perkotaan itu mampu melaju sejauh 200 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh. Ia mampu digeber hingga kecepatan maksimal 90 kilometer per jam dengan tingkat kebisingan rata-rata sekitar 71 dB.

Adapun untuk pengisian daya listriknya, hanya dibutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam. Selain untuk penggunaan transportasi KTT G20, saat ini bus listrik E-Inobus juga sedang diuji coba oleh PT Transjakarta sebagai bus perkotaan.

Sementara itu, PT PLN (Persero) bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menggelar showcase Indonesia dalam forum  Energy Transitions Working Group II (ETWG) G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat, 24 Juni 2022.

BACA JUGA:  Indonesia Tingkatkan Pembangunan PLTS Atap

Mereka menggelar parade motor listrik yang diikuti oleh seluruh stakeholder. Parade ini merupakan wujud komitmen PLN mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Gubernur Provinsi NTT, Viktor Laiskodat, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, serta stakeholders di Kementerian ESDM, Pemprov NTT, dan Kabupaten Manggarai Barat.

Parade dilakukan dengan berkeliling Labuan Bajo, memberikan pengalaman bagi para stakeholders merasakan motor listrik hasil inovasi anak bangsa, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan motor listrik.

Apalagi, saat ini Labuan Bajo adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang ke depan dianjurkan pemerintah untuk menggunakan kendaraan modern yang ramah lingkungan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, penggunaan motor listrik merupakan salah satu bentuk showcase untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 dalam menginisiasi peralihan dari energi fosil berbasis impor menjadi energi baru terbarukan berbasis domestik yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Alhamdulillah tur motor listrik berjalan dengan lancar. Motornya sangat efisien, karena menggunakan listrik, biaya hanya sepertiganya saja. Jadi operasionalnya menurun drastis,” ujarnya.

Tak hanya lebih efisien, Darmawan menegaskan, penggunaan motor listrik juga dapat menurunkan emisi CO2 secara signifikan, sekitar 50 persen. Dan emisi itu pun terkonsentrasi di lokasi pembangkit PLN saja, jadi tidak ada polusi di jalanan.

BACA JUGA:  Pemerintah Gencar Memberantas Judi Online

Sebanyak 48 motor yang digunakan pada parade kali ini sebagian besar merupakan motor hasil konversi dari motor BBM ke motor listrik hasil modifikasi bengkel lokal.

“Motor ini dulunya adalah motor BBM, kemudian diretrofit. Mesinnya diubah menjadi motor listrik sekaligus baterainya. Sehingga motor bisa di-charge dan jadi motor yang ramah lingkungan,” katanya.

Kreativitas para modifikator ini sesuai dengan arahan dari pemerintah, dengan mengubah motor BBM menjadi listrik. Oleh karena itu, selain dapat mengalihkan kekuatan energi domestik, ini juga menggerakkan SDM hingga ke tingkat terbawah.

PLN juga berkomitmen untuk terus mendukung dengan melakukan pengembangan infrastruktur secara masif.

Di antaranya, perluasan jaringan dan jangkauan pengisian daya kendaraan listrik termasuk pembangunan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai wilayah Indonesia.

Dan hingga Mei 2022, PLN membangun 129 unit SPKLU yang terdiri dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Fast Charging dan Ultra Fast Charging yang tersebar di 98 titik.

“Targetnya, hingga akhir tahun nanti kami sudah menganggarkan untuk menambah 40 unit SPKLU lagi,” tambah Darmawan.

Selain menghadirkan infrastruktur kendaraan listrik, PLN juga memberikan promo berupa insentif bagi para pemilik kendaraan listrik, yaitu diskon tarif untuk sebesar 30 persen bagi pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya pada pukul 22.00 sampai dengan 05.00, serta diskon tambah daya dan pemasangan home charging station secara gratis. (***)

Komentar