Komisi VI Minta Kementerian BUMN-PT Garuda Konsisten Laksanakan Implementasi Rencana Bisnis

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung Rapat Kerja Panja Penyelamatan Garuda Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN RI Erick Thohir, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (22/4/2022). Foto: Geraldi/nvl

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung membacakan sembilan rekomendasi akhir atas kinerja Panja Penyelamatan Garuda Komisi VI DPR RI yang telah dilakukan selama tiga bulan sejak Februari 2022. Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah meminta Kementerian BUMN dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk secara konsisten melaksanakan implementasi rencana bisnis (business plan) yang telah disepakati.

“Yaitu, meliputi optimalisasi rute, optimalisasi jumlah dan tipe pesawat, implementasi penurunan biaya sewa pesawat, dan peningkatan pendapatan kargo, dan produk turunan lainnya (ancillary),” jelas Martin dalam Rapat Kerja Panja Penyelamatan Garuda Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN RI Erick Thohir, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (22/4/2022).

BACA JUGA:  Indonesia Tingkatkan Pembangunan PLTS Atap

Karena itu, tegas Martin, Komisi VI DPR RI akan terus melakukan pengawasan terhadap implementasi business plan tersebut. “Apabila terdapat rencana perubahan business plan, Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN dan PT Garuda Indonesia untuk segera melaporkan kepada Komisi VI DPR RI untuk dapat dilakukan pembahasan,” jelas Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI ini.

BACA JUGA:  Pemerintah Gencar Memberantas Judi Online

Diketahui pada akhir 2021, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan proposal new business plan tersebut salah satunya memuat restrukturisasi awal yang telah disampaikan kepada sebagian besar kreditur. Adapun poin pokok dalam New Garuda Business Plan tersebut bertumpu pada tiga prinsip, yakni simple, profitable, dan full service.

Tiga prinsip tersebut direalisasikan ke dalam empat strategi. Pertama, mengoptimalkan route network, sehingga Garuda Indonesia hanya akan mengoperasikan rute-rute penerbangan yang menguntungkan (profitable). Dalam pemilihan rute ini, fokus Garuda tertuju pada rute-rute penerbangan domestik, serta rute-rute internasional tertentu yang juga mempertimbangkan penerbangan kargo.

BACA JUGA:  Pemerintah Gencar Memberantas Judi Online

Kedua, menyesuaikan jumlah pesawat Garuda dan Citilink agar selaras dengan route network yang telah dioptimalkan. Hal ini dilakukan berbarengan dengan simplifikasi tipe pesawat untuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi operasional. Ketiga, dalam New Garuda Business Plan ialah melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat dengan mengupayakan untuk bisa memperoleh skema berbasis variable cost. Sedangkan, strategi keempat adalah meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional. (rdn/sf)

Komentar