Hari Kartini, Ibas Ajak Perempuan Berani Bermimpi, Bersuara, dan Kreatif


PONOROGO – Peringatan Hari Kartini 2022 yang jatuh bertepatan pada bulan Ramadan digunakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk memberikan kepedulian dan kasih sayangnya kepada kaum perempuan di dapilnya.

Ibas hadir secara langsung di Masjid Husnul Khotimah, Kelurahan Taman Arum, Ponorogo
untuk melakukan Safari Ramadan sekaligus melanjutkan bakti sosial dan menjalin silaturahminya dengan jamaah putri yang tergabung dalam Dewi Songgolangit Ponorogo (20/4/22). Dalam kesempatan ini ia juga memberikan 500 paket sembako dan 100 alquran.

“Hari Kartini bisa kita artikan sebagai hari yang penuh makna. Saya mengajak dan mendorong perempuan-perempuan Indonesia khususnya yang ada di Ponorogo untuk melihat sosok Kartini masa kini, Dewi Songgolangitnya Indonesia yang kita jadikan sebagai tokoh hingga akhir zaman untuk terus kita teladani,” ujar Ibas.

Di hadapan jamaah Dewi Songgolangit Ibas kemudian menyampaikan lima poin penting karakter perempuan yang bisa diteladani dari sosok RA Kartini.

Pertama, sebagai perempuan masa kini minimal kita bisa mengikuti kepribadian baik RA Kartini. “Secara pribadi baik hatinya, baik perilakunya, baik tujuannya, baik kegiatannya, baik pekerjaannya, tidak hanya di rumah tangga tapi juga di lingkungan sekitar,” kata Ibas.

Kedua, perempuan juga harus punya mimpi, sebagaimana RA Kartini memiliki mimpi yang tinggi. “Kita tidak boleh tidak punya tujuan atau mimpi. Sebagai ibu rumah tangga sekalipun, pasti tetap memiliki mimpi. Ingin membesarkan anak-anaknya menjadi generasi yang baik dan sukses. Atau sebagai wanita karir punya mimpi menjadi tokoh yang berkeadilan, memiliki rezeki berlimpah sebagai penggerak roda perekonomian rakyat,” tutur Ibas.

Selanjutnya ketiga, Ibas mengatakan bahwa perempuan masa kini juga harus berani mengungkapkan pikirannya, pendapatnya terkait dengan perjuangan. Ia merasa suara perempuan yang lantang berpendapat tentang hal-hal kritis di Indonesia masih minim. “Perempuan tidak hanya sibuk berurusan dengan dapur, tetapi perempuan masa kini juga bisa lebih banyak berbagi ilmu, bersuara dan mendorong anak-anak kita lebih berperan aktif,” ujar Ibas.

Keempat, Ibas menyampaikan bahwa perempuan harus bisa juga menjadi penggerak kreativitas dan inovasi rumah tangga maupun kawasan sekitar. Hal ini nantinya juga bisa digunakan sebagai tambahan pendapatan rumah tangga. “Ada banyak keterampilan yang bisa ditekuni dan dikerjakan dari rumah, seperti membatik, memproduksi keripik, menjahit, maupun turut berkontribusi dalam kesenian daerah, setuju nggih?” tanya Ibas yang langsung dijawab serentak “Setuju….” oleh para peserta.

Terakhir kelima, dalam bermasyarakat perempuan harus bisa menjadi insan yang teduh, tentram, serta damai dalam lantunan doa dan kolaborasi. “Jangan sampai kita sudah rajin ikut pengajian tapi setiap hari masih suka marah-marah, atau rutin pengajian ke rumah-rumah sesama tetangga tapi masih suka bergosip atau fitnah. Apalagi sekarang di bulan Ramadan, harus perbanyak zikir dan tadarus. Selalu santun dalam berbuat, semangat dalam bekerja, dan sopan dalam lingkungan masyarakat, leres (betul) ya Ibu-Ibu?” imbuh Ibas yang disahut “Leres Mas..” oleh hadirin.

Pada acara silaturahminya ini, Ibas juga mendapat banyak aspirasi dari perempuan-perempuan yang hadir, tentang kesulitan mereka karena kenaikan harga sembako. Ibas tentu berharap kehadiran dan bantuannya tersebut dapat meringankan beban masyarakat, perempuan-perempuan tangguh yang tergabung dalam Dewi Songgolangit ini.

Endang, selaku Ketua Perempuan Demokrat (PDRI) Ponorogo menyampaikan rasa bahagianya atas apa yang dilakukan Ibas untuk Dewi Songgolangit. “Masya Allah, ini sangat luar biasa. Mas Ibas begitu peduli dengan rakyat dan khususnya kaum perempuan. Kehadiran dan bantuannya sangat berarti karena kami (Ibu-Ibu) perempuan yang mengatur masalah dapur. Saya mewakili teman-teman di sini mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Kemudian, Tin Sarji, seorang ibu rumah tangga yang turut menerima bantuan sembako juga menyampaikan terima kasih dan uneg-unegnya. “Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan kepada warga di sini ya Mas. Saya dan teman-teman juga ingin titip pesan nih, tolong bantu kami agar harga-harga sembako itu distabilkan. Cukup stabil aja kok, kami enggak minta yang murah buanget, yang penting stabil gitu lho Mas. Jangan naik-naik terus begini, tolong nggih Mas EBY” tutur Tin.

Senada dengan Tin, Warsini, seorang pedagang yang hadir juga menyampaikan syukur dan keluh kesahnya. “Mas Ibas, terima kasih sudah membantu. Kami ini pada pusing semua Mas, harga pada naik, ya minyak ya gula, ditambah lagi Ramadan dan bentar lagi lebaran. Jadi, bantuan ini sangat membantu. Sukses selalu untuk Mas Ibas, mantap!!”

Terakhir, Diah, salah satu perempuan muda yang saat ini aktif bekerja menjadi karyawan di koperasi rakyat pun menyampaikan kebahagiaannya atas kedatangan Ibas. “Mas Ibas itu teduh dan bijaksana banget. Senang mendengar penuturannya dan pastinya setuju banget. Saya ngefans banget loh sama Mas Ibas. Makasih ya mau mampir ke sini dan peduli pada perempuan,” katanya dengan penuh senyum ceria. (***)

Komentar